Kamis, 21 April 2022

Puisi Wiji Thukul: Peringatan




Jika rakyat pergi

Ketika penguasa pidato

Kita harus hati-hati

Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi

Dan berbisik-bisik

Ketika membicarakan masalahnya sendiri

Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh

Itu artinya sudah gawat

Dan bila omongan penguasa

Tidak boleh dibantah

Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversif dan mengganggu keamanan

Maka hanya ada satu kata: lawan!.

(Wiji Thukul, 1986)


Puisi Wiji Thuku: Nyanyian Akar Rumput

 



Jalan raya dilebarkan

kami terusir

mendirikan kampung

digusur

kami pindah-pindah

menempel di tembok-tembok

dicabut

terbuang

kami rumput

butuh tanah

dengar!

Ayo gabung ke kami

Biar jadi mimpi buruk presiden!

 


Politik Etnisitas Dalam Pemilu Manggarai Barat

 Oleh : Dorianus S Jemalu  (20103041)       (Mahasiswa Semester VI, Program Studi PGSD, UNIKA St. Paulus Ruteng)  Membaca Peta P...